Berusaha untuk tidak memikirkan
perasaan ini, perasaan yang mampu membuat bendungan ini bocor, perasaan yang
selalu menghinggapiku, terlebih disaat aku sendiri, perasaan yang akan selalu
membuat aku mengingat banyak hal tentang kalian. Aku bukannya ingin melupakan
kalian, karena itu tidak akan sanggup aku lakukan sampai kapanpun, aku hanya
ingin mengurangi sedikit rasa rindu ini, agar aku tidak merasakan sakitnya
tidak bertemu dengan kalian. Dengan orang-orang yang telah mengisi hari-hariku
mulai dari aku bisa melihat dunia ini dan pastinya sampai aku tidak bisa
melihat indahnya kehidupan ini lagi, berkumpul bersama kalian adalah sesuatu
yang selalu ingin aku lakukan. Karena kalian berdua, “Muh Tahir & Nuraeni
B”, aku bisa terlahir kedunia ini, bisa merasakan indahnya rasa kasih sayang,
bisa merasakan indahnya menjadi seorang adik dengan KAKAK “Khaerunnisak Tahir”
yang selalu bisa menyayangiku (meskipun
aku tidak pernah memanggilnya dengan sebutan “kakak”), bisa merasakan indahnya
menjadi seorang kakak dengan ADIK “Syahrul Fitrah Tahir” yang selalu bisa
menghargaiku (meskipun aku sering kesal dengan dia yang selalu mendapat
perhatian lebih).
Semenjak 4 tahun yang lalu,
disaat aku mulai tinggal diasrama dan tak bersama kalian lagi, aku sadar bahwa
selama ini aku salah menilai kasih sayang kalian, aku selalu menganggap kalian
lebih peduli pada saudaraku, tanpa pernah mengerti akan sikap kalian selama
ini. Dan hal itu semakin aku yakini semenjak aku memasuki dunia baru lagi dalam
pendidikanku, saat dimana aku benar-benar berada jauh, bahkan berbeda pulau
dengan kalian, kesadaran itu seakan semakin mencuat dan benar-benar membuatku
menyesali sikap kekanak-kanakanku selama ini. Meski dunia ini tidak sesuai
dengan yang kalian harapkan, namun kalian tetap selalu mendukung apapun yang
ingin kulakukan.
Sikap menggebu-gebuku untuk
selalu kembali ketempat kalian, terkadang tidak didukung oleh langkah yang aku
ambil, disaat aku benar-benar selangkah lagi didepan kalian, aku malah berbalik
arah dan mencari duniaku sendiri. Tidak mempedulikan perasaan kalian, tidak
sadar bahwa kalian pun merasakan kerinduan seperti yang aku rasakan. Namun,
entah mengapa perasaan itu selalu terkalahkan dengan keegoisanku.
Saat seperti kemarin sangat aku
rindukan, saat dimana kalian berada didekat anakmu ini dan mendekapku erat
seakan-akan tidak ingin melepasku lagi.namun, entah mengapa aku hanya bisa
berdiri kaku didepan kalian dan tidak bereaksi apa-apa, walau aku yakin hati
ini pun sangat bahagia, sangat ini membalas dekapan kalian. Saat itu adalah
saat-saat yang telah aku pahat didalam hati ini, agar aku tidak sanggup untuk
melupakannya.
Tahukah kalian bahwa aku sangat
ingin berlari ketempat kalian saat ini juga dan mengatakan bahwa “Aku Sangat Sayang Kalian”. Aku sangat ini
menghilangkan kecanggungan-kecanggungan yang entah kapan hadir diantara kita,
yang membuat hati ini menjadi pilu disaat mendengar suara kalian, aku hanya
ingin kembali pada kisah-kisah yang seperti dahulu, dimana aku selalu bisa
menceritakan segala sesuatu yang aku alami, dimana kita selalu bisa tertawa
bersama, dimana kita selalu bisa menghabiskan waktu bersama.
Aku bingung kenapa bisa menuliskan itu semua
disini, kenapa sangat sulit untuk bisa berbagi dengan seseorang? Dengan
seseorang yang bahkan bisa memberikan solusi.
Apa aku malu untuk menceritakan
ini dengan orang lain?
Apa aku malu akan ada banyak
orang yang tahu akan cerita ini?
Aku mungkin bukan malu, aku mungkin
hanya bingung ingin bercerita pada siapa dan memulai ceritanya dari mana, namun
entah mengapa dengan menulis ditulisan ini,*yang aku yakin akan dibaca juga
oleh orang-orang yang tahu blog ini*, aku merasa lega..:D